Hobi mereka sama. Bokep Cina Sebulan kemudian, saya mendengar dua kabar baik bahwa Dena dan Nissa tengah hamil. Tak habis-habisnya saya memandangi tubuh telanjang Nissa dengan sebentuk tubuh yg seksi dan indah. Saya sendiri biasa diposisi shooting guard. Nissa memeluk saya dengan kuat dan mulai mencium leher saya sambil berkata pelan dikuping saya,Nissa ”Thanks Bim, I love you,”. Nafsu sudah menguasai kita berdua dan semakin mengkungkung kami saat ujung kemaluan saya menyentuh mulut kemaluannya. Selain hobi dan tetek bengek lain yg sama, kami sama-sama bungsu dari empat bersaudara. Saya sendiri biasa diposisi shooting guard. Usianya sama dengan saya, kami hanya berbeda satu bulan (saya lebih tua). Kebetulan niat kami ini menjadi kenyataan. Saya menjadi sering sendirian di rumah, walaupun Dena masih sering datang dan menemani saya. Darah saya mendesir ketika Nissa menghampiri saya. Alasannya singkat saja
“Loe khan pinter ngomong…”. Harapannya musnah, impiannya melayg, angannya terbang yg berakibat ia akhir luluh didepan Bram .
