Badan Vinca lunglai dan dia pun terduduk di lantai karena lemas. Alih alih mencabut kontol gua keluar dari mulutnya, gua semakin bersemangat untuk menikmat mulutnya. Link Bokep Ibunya sudah lama meninggal dan dia juga ga memiliki saudara maupun kerabat di Jakarta. Setiap inci bagia mulut gua dia jilat jilat dan lidah gua juga ga lepas dari jilatanya. “Ah… kamu emang paling jago untuk masalah ini.” Kata gua mengelus rambut Nana. “Ko…kontol om Erwin.” Jawab Vinca dikuasai napsunya. Gua mengarahkan jempol kaki gua dan gua tusuk kedalam memeknya.”AHHhhh…” Vinca otomatis mendesah begitu kaki gua menyentuh memeknya. Dengan ragu, Vinca melepas kolor merah yang menjadi penutup badanya yng terakhir. Mulut gua sudah berada tepat menghadap memek Nana dan kontol gua sudah menempel di mulut Nana. Ga disangka dibalik kepolosanya ternyata anaknya binal banget. Dengan gigitan kecil, gua sedikit menarik pentilnya Vinca yang membuat Vinca meracau nikmat dan sakit disaat yang bersamaan. “Sekarang giliran om yang dibikin klimaks.” Kata gua sambil menggendong Vinca menuju
