aku nggak bohong. Ah.. Bokep Family Wah bisa celaka aku. Susunya tidak terlalu besar, menurutku sih cukup proporsional. PD pokoknya. Akhirnya kami berdua masuk ke mobil. Ternyata dia diam saja.Akhirnya kuberanikan diri untuk mencium pipi kanannya. Norak sekali aku nih! Gimana nanti. Kuparkir mobilku tepat di mulut pintu PT X, tapi jaraknya dari pintu sekitar 15 meter. Cuma sayang kami berdua dipisahkan oleh ras yang berbeda. Kami melakukan kegiatan itu kira-kira 1/2 jam. Dia tidak menjawab, cuma mengangguk. Besoknya kutelepon lagi, yang mengangkat cewek (yang kemarin kali ya?). Dia tidak menjawab, cuma mengangguk. Wah asyik juga nih. Sebagai level manager, aku bersyukur aku diberi fasilitas yang kupikir lebih dari cukup (soalnya dari dulu aku biasa diajarkan hidup sederhana, walaupun bapakku tidak begitu miskin). Matanya basah, aku yakin dia sayang sekali padaku. Penisku sengaja belum kucabut, kubiarkan saja mengecil sendiri di dalam vaginanya.Aku bisikan di telinga Vera, “Wo ai ni, Ver…” kataku sok Mandarin.
