Entah kenapa malah bukan Pandu yang ada di pikiranku, tapi Willi. Bokep Mom “Tuh, masi ada lauk di meja. Birahiku mulai terbakar saat melihat Willi dengan cuek rebahan di ranjangku sehingga tonjolan di balik boxernya nampak jelas. Bibir Willi makin lama makin turun, sampai ke buah dada ku. Setelah memakai kembali boxernya, Willi keluar dari kamarku. Rasanya benar2 nikmat. Masi setia di babak foreplay, Willi turun ke arah vaginaku yang mulai basah. “Ngapain bengong di situ? Awalnya lambat lalu diikuti goyangan cepat, kemudian dia melambatkan ritme goyangannya. Tangannya mencengkram erat pantatku. Seperti gerakannya saat bercinta. Saat Pandu buka suara, aku baru tersadar dan kaget. Entah kenapa malah bukan Pandu yang ada di pikiranku, tapi Willi. Entah kenapa malah bukan Pandu yang ada di pikiranku, tapi Willi. Pandu mendekati ranjang. Sorot matanya begitu tajam, aku pun tak berani mamandang lansung ke arah matanya. Pelan2 Willi memasukkan penis tegangnya ke dalam vaginaku. Saat hampir menembak, dia mencabut penisnya dan mengarahkan ke wajahku.
