” Jawabku. Sial bagi kami, kabut dengan tiba-tiba turun, udara dingin dan lembab, hari mulai gelap, hujan turun rintik-rintik. Bokep Ojol Penny’ku sepanjang perjalanan di Taxi itu. Veggy’nya, dia tersenyum, bulunya ku tarik-tarik, dia meringis, dan apa yang terjadi ? Sial bagi kami, kabut dengan tiba-tiba turun, udara dingin dan lembab, hari mulai gelap, hujan turun rintik-rintik. Hujan semakin lebat dan kabut tebal sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya. Lalu aku pulang. Kami tak peduli lagi dengan dinginnya malam, gatalnya semak-semak. Ketika sampai di rumah Anisa, aku disuruhnya langsung pulang, enggak enak sama tetangga katanya. Aku diajaknya ke sebuah Hotel disebuah kota, yah seperti perpisahan. Astaga, dia tidak pakai celana dalam. Anisa menuntun ‘Mr. Dia menyodorkan uang dua lembar lima puluh ribuan, aku menolaknya, biar aku saja yang membayar Taxi itu. Karena remang-remang aku sampai tak melihatnya. Anisa minta aku meminjamkan jakaetku.
