“Rugi, kalau saya tidak orgasme” pikir saya. Saya lepas segera semua baju yang saya kenakan juga CD saya.Saya sudah tidak sabar lagi. Bokep Brazzers Saya telpon ke rumah beliau, dan beliau perintahkan untuk melakukan pengiriman barang jam 8 pagi besok di Rumah Sakit tempat beliau bekerja. Saya mendadak bengong, selain ruang yang penuh dengan alat elektronik dan hanya ada meja pingpong ini, hanya ada Saya, Angelina dan Pak Sebastian. “Ayo kita pulang” saya mengingatkan, jam sudah menunjukkan jam 2 malam. Sudah tidak ingat lagi antara boss dan karyawatinya. Saya sekarang sendirian di ruang elektronik, lampu sudah saya hidupkan kembali, sambil merokok dan menunggu Angelina kembali ke ruang ini, saya termangu-mangu. Angelina tentu saja ikut terlibat dalam transaksi ini. Angelina orgasme hebat, pantatnya tidak lagi terletak dimeja pingpong tapi terangkat keras keatas.Rupanya dia sedang menikmati semaksimalnya orgasme dan keheningan sesaat yang timbul pada dirinya.




















