Aku membutuhkan Dodi, anakku. Dodi pun kembali menjilati lubang duburku. Bokep Family Usai makan, kami langsung mencuci mulut dan menyabun tangan kami di kamar mandi.“Ma, aku sudah gak tahan,” katanya merengek, persis rengekan anak SD.Aku tersenyum. Mama sudah basah lagi,” kataku.“Mama raihlah dan dan mama masukkan sendiri,” katanya lagi seperti mengejekku. Kulepas handuk Dodi dan aku menaiki tubuhnya sembari memeluknya.“Kita ulangi, Ma?” katanya lembut seperti mengejekku.“Kamu yang memulai, sayang. Puaskan dirimu, Nak. “Sayang… ayo cepat, aku sudah mau sampai…” katanya.“Iya, mama juga sudah mau sampai, sayang. Dua anakku yang lain sedang bekerja dan kuliah. Kepalaku ditariknya kuat-kuat dan penisnya terbenam di dalam. Dia memberiku ramuan untuk dua minggu. Dodi mempercepat kocokan penisnya dan memelukku dengan kuat juga, sampai kami sama-sama berteriak kecil penuh nikmat.“Maaaa….”“Ukhhh… sayaaaanngg…”Dan kami sama-sama melepaskan nikmat kami yang tak dapat digambarkan dengan apa-saja.




















