Remasan-remasan tangannya di payudaraku membuatku tidak tahan lagi, sampai tak sadar aku melorotkan sendiri pakaian yang kukenakan. Bokeb “Besok kamu ikut aku menemui Bondan”, ujarnya lagi, sambil mencium keningku lalu berangkat tidur. Menginjak ketiga tahun pernikahanku, perusahaan mas Ajik mengalami kebangkrutan, sehingga harus mengurangi sebagian pegawainya. Mas Ajik pun hanya terdiam dan meninggalkanku begitu saja tanpa kata-kata.Sejak saat itulah sifat mas Ajik sedikit demi sedikit mulai berubah. Aku hanya terdiam tak mampu mengomentari perkataannya itu. Ternyata Dika tidak seburuk yang kubayangkan, memang matanya terkesan Extream dan seakan mau melahap seluruh tubuh ku, tetapi sikapnya dan perlakuannya kepadaku tetap tenang, sehingga dikit demi sedikit rasa grogi yang menyerangku mulai memudar.Dika menanyakan dengan lembut, aku ingin minum apa. Aku masih shock memikirkan aku harus rela memberikan seluruh tubuh ku kepada lelaki yang belum kukenal selama ini.




















