Ketika ia sudah berada di atas tubuhku yang telanjang, aku justru menikmati dan mengimbanginya dengan penuh semangat. Ibuku blasteran, ayahnya belanda dan Ibu Sunda. Bokep Aku bangkit dan bagian bawah tubuhku terasa sakit sekali.., nyeri! Pak Toyo sudah tidak kelihatan lagi, mungkin sudah kembali ke kantor. Mungkin bila nanti sudah lulus dan jadi sarjana aku bisa keluar dan lingkugan rumah dan bekerja di kota lain. Meski usia ibu sudah berkepala empat tetapi masih cantik dan bentuk tubuhnya masih bahenol dan menarik. Pada suatu saat, aku akan membalasnya. Lumayan, sebab selain jualan jamu ibu juga menjual rokok, permen, alat-alat tulis, pakaian anak-anak dan sebagainya. Tak kuasa untuk menolak, karena aku merasakan kenikmatan luar biasa dari benda asing yang mulai menembus dan bergerak-gerak di dalam liang kewanitaanku. Kebencianku kepada Pak Toyo begitu dalam. “Bannya kempes Bu, nambal dulu!” jawabku sambil mencoba menutupi perubahan wajahku yang tentu saja pucat dan malu.
