Kini pundak dan punggung putihku pun terbuka. Aku justru merasa terhina, karena penis seorang pria yang bukan suamiku kini sedang menggesek-gesek pantatku yang masih tertutup rok itu. Bokep STW Semenjak itu, Pak Tommy semakin menjadi-jadi dalam melecehkanku secara seksual. Kan kasian, daripada dia bersihin badannya sendiri, kan lebih baik diladenin sama pak Muklis… hehehh…”“Maksud bapak?” tanya pak Muklis masih kebingungan.“Maksudnya ya tolong pak Muklis ngelapin tubuhnya mbak Vania Angel, terutama bagian lubang tempik sama silitnya itu. Dengan perasaan muak, aku terpaksa melakukan hal itu.Setelah puas, Pak Tommy memintaku berdiri. sakkkittttt….”Pak Muklis semakin liar, mengulum putingku. Masih banyak hutangku pada kawan-kawanku, sehingga aku segan untuk berhutang lagi pada mereka. Begitu pula, ia tidak pernah memberiku nafkah, karena dia seorang pengangguran. Kurasakan vaginaku semakin basah, baik oleh air liur Pak Tommy maupun cairan cinta yang keluar dari dalam vaginaku.“Ohhhhhh…. heheheh…. Saat itu, aku mengenakan baju warna pink sepanjang lengan, dengan baju kurung yang sewarna, serta rok panjang hitam dari bahan kain yang lemas.
