Dengan lembut kuelus-elus gundukan itu,“Aah… uh… sssh… Ian kamu kok pintar sih, aku juga sudah nggak tahan lagi”,Sebenarnya memang ini adalah pemula bagi aku, eh rupanya Emma juga sudah kepengin membuka celanaku dengan sekali tarik aja terlepas sudah celana pendek sekaligus celana dalamku.“Oh… besar amat”, katanya. Bokep Mama Kebetulan di rumah itu hanya aku yang laki-laki. “Kamu kok nggak kuliah?” tanya dia. Kesempatan itu tidak kusia-siakan. Kebetulan di rumah itu hanya aku yang laki-laki. “Enak aja, emangnya nafsu itu ngenal usia gitu”, katanya. Kukecup bibir bawahnya, eh… tanpa kuduga dia balas kecupanku. Kebetulan di rumah itu hanya aku yang laki-laki. “Sakit apa sakit?” goda Ibu Emma. gitu ceritanya, pantesan aja dari minggu kemarin murung aja dan sering ngelamun sendiri”, kata Ibu Emma.Begitu dekatnya aku sama Ibu Emma sampai suatu waktu aku mengalami kejadian ini. Dengan sedikit ngos-ngosan kayak habis kerja keras saja.“Aah… jangan panggil Ibu, panggil Emma aja ya!”
Kubisikkan Ibu Emma, “Emma kita ke kamarku aja yuk!”.Dengan sedikit agak kaget juga




















