Aku pun menunggunya untuk pulang sambil bermain Play Station di kamarku. Bokep Hot Di sana, banyak anak-anak yang sebaya denganku. Hari itu, aku mulai merasa bosan di rumah dan Erik belum pulang dari kantor. “Halo.. “Emm..” aku tidak berani bilang kalau aku merasa sakit. Apa kau kenal dengan anak ini?”, tanyanya. Tiba-tiba, Erik menarik gaunku dengan sangat kasar sehingga menjadi robek. Erik masih menindihku dan mulai menciumi punggungku.“Hhhmm.. Mungkin karena puber. “Erik sudah pulang!!”, pikirku senang.Aku pun berlari keluar kamar untuk menyambutnya. Erik melepaskan kemejanya dan celananya, masih memandangiku. Kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan ketika aku berusia 11 tahun. Dia memperhatikanku sejenak dan senyuman misterius itu hadir lagi.Dia pun membungkukkan tubuhnya,
“Hey, tukang ngintip cilik. Masih kecil sudah kenal laki-laki!!
