Aku takut.”“Terserah kamu sayang..” jawabnya tak tahan.Aku takut untuk berhubungan seks dengannya. Bokep Tante Aku rasa pipiku merona merah karena ucapannya.“Hanya tinggal satu kamar dan bapak harus chekout maksimal jam 11 siang karena besok sudah dibooking untuk jam 12. Suara yang membuat dia semakin beringas memompaku.“Kamu lagi subur gak?” tiba-tiba dia bertanya di tengah pompaannya.Tentu aku tahu apa maksudnya. Cewek mana sih yang gak senang dipuji dan dipuja? Penisnya mengacung tegak menanti diservice oleh mulutku. “Enak banget sayang!”Aku menunggu dengan was-was, bersiap menerima guyuran sperma di wajahku.Tapi tidak ada. Jangan-jangan….?“Aku mau tanya…” bisiknya di telingaku. Meski terpaksa, namun aku jelas tak punya pilihan selain menerimanya jadi pacarku.“Kamu mau jadi pacarku?”“Iyya…hahh.. Nikmat sekali rasanya. Badannya juga jelas tidak ideal, meski postur duduknya tegak.“Aku seneng banget bisa ketemu kamu secara langsung” Dia akhirnya memecah kebisuan.“Aku malu haha..” kataku jujur; sambil menunduk dan menggelengkan kepala.“Malu kenapa?” dia keheranan.




















