Erik pun menghela napas dan beristirahat sejenak, masih dalam rangkulan wanita itu. “Anak bodoh.. XNXX Bokep Kenapa??!!”
Dia melihatku dengan pandangan marah. “Erriik!! Kalau kamu capek, besok bolos saja.”
Erik pun menggendongku yang masih terisak kekamar tidurku. “Karena dia adalah putra tunggal dari pemilik yayasan ini..”Tak kusangka, pertemuanku dengan Erik Torian bisa mengubah hidupku, seluruhnya. Tangannya meraba-raba dan meremas payudara wanita itu.“Ohh..Erik”Pelan-pelan, tangan Erik menyingkap rok wanita itu dan menari-nari di sekitar pinggul dan pahanya. Aku pun berteriak lebih keras dari sebelumnya.“Ohh..Maria.”
Aku merasakan tangan Erik meremas pinggulku dengan kuat. Sara melirik ke arah Erik yang sedang duduk di meja pojok bersama Tomi. Aku lumayan capek, tapi aku senang. Kami bertiga sangat bahagia.Aku tidak ingat, bagaimana aku bisa sampai di panti asuhan itu. Aku tidak akan pernah membencimu Maria..”
Pelukan Erik semakin erat.










