Aku dan Doni terpaku tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tapi Robby yang pernah ikut kegiatan penyelamatan dengan sigap membuka ikat pinggang Wulan lalu mencopot celana jeans Wulan sampai lutut. Setelah Wulan dan aku lengkap berpakaian, kami beranjak pergi meninggalkan tempat itu. Bokep Hot Wulan semakin meronta, membuat Robby kesulitan memasukkan penisnya ke dalam lubang vaginanya. Wulan mengiba, “Aduhh.., sudah dong Ro.., ampun.., sakit Rob”. Aku, Robby, dan Doni memilih mencari kayu bakar, sedangkan Fadli, Lia dan Wulan tetap tinggal di tenda. Kami maklum lalu segera membongkar tenda. Dia menjambak rambut Wulan ke belakang hingga muka Wulan menengadah ke atas. Wulan minta agar aku memboyongnya meninggalkan kota ini dan mencari pekerjaan di kota lain. Tapi kali ini dia malah membalikkan tubuh Wulan hingga tengkurap.




















