Tak sebesar pemberitaan yang beredar dimasyarakat. “Sabar ya dek…bentar lagi kok…” jawab selingkuhanku singkat. Bokep Cina Aku tak peduli akan adanya Ogie yang juga berada didalam ruangan toilet itu. Begitu mendengar kalimat kurang ajar mas Manto barusan, detak jantungku tiba-tiba semakin cepat dan darahku berdesir hangat. Melihat pertanyaan di raut wajahku, dengan mantap, mas Manto mengangguk-aanggukkan kepalanya sambil tersenyum lebar, mengharap persetujuanku.“Suamiku yang GILA” Bersama mas Manto, aku seperti orang idiot, seperti menjadi budak nafsunya yang selalu menuruti tingkah dan permintaan anehnya. “Kamu boleh melihat aku ngentotin biniku…boleh coli didepan biniku…bahkan kalo kamu mau, kamu boleh menyentuh tubuh seksi dan tetek biniku ini…asal…” mas Manto sengaja memutus kalimatnya. Memamerkan ketelanjangan tubuhku kepada seseorang yang sama sekali tak aku kenal. Matanya mulai melahap tubuh seksiku bulat-bulat. Untuk kesekian kalinya, kepalaku menabrak perut rata Ogie.“Dek… ayo donk…buka celana dalam Ogie …” perintahnya lagi.




















