semuanya serba ringan dan melayang. Kancing masih terbuka.“Apa kau ..?”
“Ya … . Bokep Mom Aku tidak sabar. Tubuhnya menegang.Aku kembali mengelusnya. Jadi ia terangsang. Aku? Jadi ia terangsang. 14A. Dan dia tidak kaget, kali ini penisku sudah tegak menjulang, keluar dari celana. Sehingga posisi saat itu, lenganku tepat di depan dadanya. Terus ke bawah, dan kutemukan apa yang kucari. Bukannya apa-apa, tapi aku paling tidak suka diganggu dengan masalah orang yang telat membeli tiket seperti pasangan ini.Ibu itu cemberut. OOoh, mantab.“Besar …..,” desisnya. Tangan dia sepertinya cerdas, kembali mencari sasarannya yang tadi lepas. dari dulu memang aku tidak pernah suka keramaian dan kesesakan Jakarta. Aku merasakan diriku sesak napas. Sangat merangsang. Dia masih terus mengelus pahaku. Dan dia mendesis.“jangan keras-keras,” bisiknya sangat lirih. AKu mengerti. aku kembali menutup mataku.Perjalanan ini sesungguhnya bakal menyenangkan, kalau tidak harus mendengar rengekan anak 5 tahun yang sepertinya tidak pernah diam itu.
