Pahit dan menyenangkan. Itulah Chie. Bokep STW Erangan dan desahan nafas kami terdengar memenuhi ruangan. Kugigit bibirnya, merasakan kepalanya yang terangkat dan cengkeraman kuku-kukunya di kulit punggungku. “Ray! Matanya menatapku saat aku keluar dari kamar. “Yang tadi itu,” kata Chie.“Chie, bagiku keperawanan itu sama saja bagi semua orang. Aku sendiri juga heran, kenapa setelah saat itu Chie tidak mengandung anakku. “Entahlah..” sahutku lirih.Jay bangkit berdiri, menuju ke sudut ruangan dan mengangkat gagang telepon. Kupeluk pundak Chie dan menggandengnya, merasakan tubuh itu menggigil di lenganku.Saat itu aku sangat ingin memarahi Jay. “Aku hanya bertanya,” kata Chie. Jay memandang mataku, dan melengos ke arah lain. Karena Chie adalah seorang sahabat. “Chie, jangan!”
Chie mendesah. Wajahnya melukiskan kebahagiaan dan ketenangan. Yang lebih suka minum es dengan murahan daripada minuman-minuman mahal yang tersedia di kafe-kafe. “Masalah apa?” tanya Ray. Menggerakkan telunjuknya menelusuri garis-garis dadaku, membiarkanku tertawa kecil. Si pemburu gadis-gadis perawan.




















