Sepertinya Ramah tidak memakai BH alias pembalut buah dada, hanya segi tiga transparan yang nampak. Desakan ini aku tidak mudah terpengaruh, karena takut ada kejadian yang tidak di inginkan nanti. Bokep Ojol Tangannya yang mulus, lembutnya belain penuh dengan rasa sayang. Aku tanya langsung penjaga hotel, menjawabnya sudah pulang bang, abang itu tiap menginap di hotel ini sampai jam 3.00 Wib saja bang. Sesampainya dicafe Ramah langsung didekati seorang laki-laki separuh baya yang notabenya om-om. Tapi itupun kalau abang mendesakku nanti ada waktunya bang, Ramah akan ceritakan semuanya buat abang. Sampai setengah jam Ramah tidak mau cakap, Ramah diam dengan posisi tengkurap di atas tempat tidur yang empuk tanpa menghiraukan aku. Dipersilakan masuk sambil menarik tanganku kedalam, “kok takut-takut masuk donk bang, ngga apa-apa kok”. Aku termenung sejenak memikirkan cara apa lagi kubuat untuk mengajak Ramah menceritakan kisahnya. Aku jawab “kayaknya hujannya ini lama tante”.

















