Phew.. Aku sempat duduk, mengamati posisi tidur Nenek, dengan menetukan bagian mana dulu yang mesti kubuka. Bokep Jepang Reflek, Mbak Sekar mencoba menutupi mulutku dengan telapak tangannya, begitu melihat gejala aku nyaris terpingkal karena kegelian. Sial benar,” tukasku menggerutu. Aku mengatupkan gigi rapat-rapat, berusaha menyembunyikan deru nafasku yang memburu, yang sebenarnya kedua lubang hidungku, telah tak mampu menjadi saluran bagi derasnya aliran udara yang keluar masuk melebihi kapasitas normalnya. Ah, paling juga enggak akan ada pertanyaan lagi, seperti biasanya kalau lagi nanyain aku menjelang tidur. “Essh.. Aku berusaha tak melakukan apa-apa, mencoba mencueki keadaan itu, dengan dua tujuan;
1. Biasanya saat-saat seperti itu adalah saat favoritku. Tentu saja maksud penjemputanku adalah untuk diajak serta oleh Nenek pergi menemaninya ke Semarang. Benar-benar ujian kejiwaan sekaligus santapan bagi fantasi liarku yang pertama. Rinai hujan di luar rumah masih terdengar agak riuh, meski tak selebat tadi. “Nah, ini dia Mbak,” gumamku tanpa rasa bersalah, saat aku temukan gumpalan kain berikutnya, yang tentu saja mirip dengan
