Aku kadang-kadang sagat merasa bersalah dengan Riris istriku, dan juga ayahku mertua yang baik hati. Bokep Family “Aduuh Toom, ibu juga…, Peluklah ibu Tom, peluklah ibu” nafasnya semakin memburu. Aku dan ibu mertuaku berangkulan, berciuman dengan lembut penuh kerinduan. “Eehhmm.., Tom, ibu belum pernah ciuman seperti ini…, Lagi Tom masukkan
lidahmu ke mulut ibu”. Dirangkulnya lagi diriku dan berbisik, “Tom, bawalah Ibu ke kamar…, Enakan di kamar, jangan disini”. Penisku dipegangi ibu mertuaku, jempolnya mengelus-elus kepala penisku dengan lembut. “Mungkin, setannya ya Tomy ini Bu…, Saat ini setannya itu juga deg-degan kalau lihat ibu mertuanya. Seperti biasa aku selalu bersikap sopan dan hormat pada ibu mertuaku. “Ayo jalan lagi…, Hati-hati yaa”, kata ibu mertuaku. “Bu kita pakai kamar tengah saja yaa”. “iich anak nakal”, Pahaku dicubitnya. Napas yang tadi hampir terputus semakin menurun. Aku remas pantatnya yang bahenol.
