,” Tania mengerang, aku hanya bisa menggeram.“Ogghh.. Mas menghentak.. Bokep Family Celana dalamnya agak basah, dan sebuah rasa geli yang telah lama ia tak rasakan ternyata muncul di sana.“Oh, aku begitu terangsang malam ini”, desah Tania panik di dalam hati.“Jangan dulu kamu sentuh yang di bawah sana, Nia. geli sekalii.. Ia sedang dalam perjalanan yang tak mungkin dihentikannya lagi. semakin kuat. buat bantuanmu nyiapin materi”, ujarku beralasan.“Sama-sama, Mas.. Telunjuk Mas sesekali berputar-putar di atas daging kecil merah itu..”, aku kembali mengendalikan fantasinya.“Oocch.. hisap lagi. Empat kali. Ciuman kami terputus, karena Tania meregang dengan kepala terdongak ke belakang. Naik turun, naik turun, naik turun.. Tania memejamkan mata menikmatinya. Mengelus-elus perlahan, menimbulkan rasa geli yang samar-samar, seakan-akan untuk memastikan bahwa segalanya berjalan perlahan menuju tempat tujuan. Kenangan erotis tentang Tania membuat diriku terbakar birahi. Tania bergumam,“Mmm.. Kamu pakai apa di balik dastermu Nia..?”“Nia nggak biasa pakai bra kalau mau tidur, tapi masih pakai celana dalam warna krem”“Yang ada renda-rendanya itu?”, aku bertanya penuh
