Tapi
“what the hell, what will be, will be”.Kembali saya berusaha konsentrasi untuk mengeluarkan semua isi k0ntol saya. Saya memandang Pak Sebastian, nampaknya dia mengerti kejengahan saya,“Iya, pak dicoba saja pada Rini, sekalian untuk dicoba untuk melihat telur dan rahim”, “Tapi.”kata saya. Bokep Jilbab/Hijab “Ayo kita pulang” saya mengingatkan, jam sudah menunjukkan jam 2 malam.Segera kami berdiri dan merapikan baju, Rini kekamar mandi membersihkan sisa-sisa sperma yg berleleran di vaginanya.Saya sekarang sendirian di ruang elektronik, lampu sudah saya hidupkan kembali, sambil merokok dan menunggu Rini kembali ke ruang ini, saya termangu-mangu.“Aduh, sekarang dia panggil saya Mas, padahal saya bossnya, belum lagi kalau dia hamil”. Saya percepat pompaan saya di selangkangannya.“Akkkkhhhhhhhhhhh..” saya mendengus panjang, saya keluarkan semua isi k0ntolkukevaginanya, dan saya tanamkan sedalam-dalamnya “tongkat naga” saya..saya orgasme.Saya tergeletak disamping Rini, dua manusia telanjang bulat dengan vagina dan k0ntol yg berleleran sperma.Rini memeluk saya , dijilat-jilat pelan telinga saya“Maaf ya mas, sejak tadi malam memang saya lagi “kepengin”” Rini berbisik.
>