“Zainal, katamu kamu belum pernah punya pacar, benarkah?”, tanyanya yg langsung kujawab dengan anggukan sambil meniup kopi panasku agar agak dingin. “Hmm.. Bokep Rusia Kubaringkan badanku disebelah kirinya dan kuhadapkan tubuhku kearahnya. Dengan serta merta ditariknya celana pendek dan celana dalamku sekaligus disertai hembusan nafas beratnya yg makin menggebu. Kupindahkan semua barang diatas meja keatas laci, lalu kubersihkan meja itu. Rupanya Indah punya pikiran yg sama denganku. Posisi Indah yg berada diatas tubuhku segera dimanfaatkannya untuk kembali bermain dengan batang kemaluanku. “Aku duarius Mbak, bukan serius lagi”, kataku ngotot yg hanya dibalas dengan senyumannya. Seusai mengulang dan merubahnya hingga kurasa cukup, kuhentikan kegiatanku tersebut. “Eh Mbak, jangan besar kepala dulu, iya kalau kembang mawar atau melati, kalau kembang kamboja yg seperti di makam-makam, bagaimana? Merasa kerepotan membungkukkan badan, tubuhku kembali kuluruskan.
>