Agak tak rela jika tubuh ini harus di jamah laki-laki lain selain suamiku. “Tolong, jangan disitu.”, kataku. Bokep Jepang Aku belum pernah.”, kataku. Ciumannya sungguh ganas. Ini nanti biar suami ibu nempel dengan ibu.”, kata si pirang. Satu penis lagi menempel di bibirku. Hal yang dulu tak pernah aku dapatkan. Ini si rambut hitam orangnya pendiam bertangan dingin. Toh ini masih dalam promosi dan aku bisa tak melanjutkannya besok. Kami berlangganan koran, dan koran yang diantar memang dimasukkan ke kotak surat. Aku mengangguk. Suaranya lebih rupawan ketimbang si pirang. Dengan Bu Ana ya?”
“Iya, saya Ana.”
“Baik ibu, silakan ikut saya.”
Aku mengikutinya naik ke lantai 2. Tubuhku mengejang dan kakiku rasanya kaku. Lagi-lagi. Di halaman web tersebut, pengunjung yang tertarik diarahkan untuk mendaftar. Dan hanya kami yang tersedia untuk sekarang.
