Dalam pikirannya timbul pertanyaan apakah bisa? Bokep SMA Gulam yang besar, Tri sendiri merasakan badannya amat lemas serta panas dan perasaannya sendiri mulai diliputi oleh suatu sensasi yang mengila, apalagi melihat tubuh Mr. Mr. Tapi seluruh lantai 25 ternyata kosong, semua karyawan telah keluar makan siang. Badan Tri hanya bisa menggeliat-geliat, “Jangan…, jangan lakukan itu!, stoooppp…, stoopppp”, akan tetapi Mr. Gulam berjalan medekat ke arah Tri dan karena ruangan kerja Tri yang sempit itu, begitu Tri akan mundur untuk menghindar, dia langsung kepepet pada meja kerja yang berada di belakangnya. Seperti biasa tepat jam 12 siang, para karyawan dan boss di lantai 25 sudah pada keluar kantor, sehingga di lantai 25 hanya tinggal Tri sendiri yang sedang makan siang di ruangannya. Mr. Gulam ini. Gulam menarik badan Tri dengan lembut ke arahnya dan memeluk dengan mesra sambil berbisk ke telinga Tri, “Maafkan saya manis…, terima kasih atas apa yang telah kau berikan tadi, biarpun kudapat itu dengan sedikit paksaan!”, kemudian dengan




















