Setelah kepergian Papa dan Mamanya, kembali kita melanjuntukan obrolan yang tertunda sesaat. Kamu Din..!” ujarku spontan. Bokep HD “Semua itu benar adanya, apalagi dengan kamu memberikan sebuah lagu romantis buat diriku saat malam tadi” dengan lembut Ananda mengatakan itu.“Papa dan Mama sempat memuji, kalau kamu orangnya bisa menghargai seorang wanita” terangnya lagi. “Aku nggak pernah membayangkan kalau aku bisa sedekat ini dengan dirimu” jelasku setelah bisa menguasai keadaan. Sejujurnya aku memang mengagumi pesona Ananda yang kayaknya bakal jadi bunga kampus nantinya. “Tangan atau, kamu yang terpesona oleh kecantikannya” sindir Dina. “Oh.. “Kamu tahu khan, kalau di kampus banyak cowok yang menaksir kamu” terangku kemudian. Betapa beruntung aku bisa duduk berduaan di dalam taxi dengan seorang gadis cantik yang begitu banyak di dambakan oleh setiap cowok yang ada di kampus. “Ananda!” dengan senyum manis dia menerima uluran tanganku. Eh”jawabku gugup.




















