“..Tomo? Bokep Jilbab/Hijab Aku lumayan capek, tapi aku senang. Aku akan melakukan apa saja yang kau perintahkan, asal kau tidak membenciku.” Aku masih terisak.“Anak bodoh.. Aku pun merasa heran dan sedikit takut. Kamu harus di hukum atas perbuatanmu barusan dan perbuatanmu 2 tahun yang lalu!!”
Deg. Dan semalaman dia tidur sambil memelukku dengan hangat.“Aku..aku..sayang Tomo”“Tomo adalah milikku..hanya milikku seorang”Pikiranku berputar-putar memikirkan hal itu. Apa kau kenal dengan anak ini?”, tanyanya.“Tidak”, Tomo masih memandangiku sambil memegang mukaku, seolah-olah aku tidak bernyawa.“Sempurna” katanya dingin.“Seperti boneka..”Aku yakin sekali dia bergumam [“..boneka yang aku idam-idamkan”]Lalu dia melepaskan wajahku dan langsung meninggalkanku begitu saja.Sehari setelah kunjungan itu, Tomo bersama temannya itu kembali mengunjungi yayasan, untuk mengadopsi diriku.“Halo.. Aku terlalu malu untuk memandang wajahnya.“Aku rasa, kamu sudah siap untuk permainan selanjutnya..”Tomo tertawa kecil, sedikit kemarahan masih tersisa pada dirinya. Aku pun mengikuti permainannya, sedikit takut, sedikit ingin tahu.




















