Rida merasa bakal muntah. Warto duduk di atas sofa tamu. Vidio Bokep Rida lemas tak berdaya sementara kedua lubang di tubuhnya disodok bergantian. Lepaskannn!”, Rida berikhtiar meronta.Hujan turun dengan derasnya. Sepatunya terlepas.Diperlakukan seperti itu, Rida pula mulai merasa terangsang. Mulailah pemerkosaan itu. “Akkkghhh! Rida terlalu lemah untuk berontak. Menyusul branya ditarik dgn kasar. Bibirnya yang penuh berlipstik merah menyala membentuk huruf O. Tetapi dia tidak berdaya. Rida terperanjat, ada Warto & Diman.Mereka menyeringai. Rida hanya bakal menangis tak berdaya.Tiba-tiba Diman mengangkat wajahnya, setelah itu menyodorkan penisnya yang keras panjang. Seluruh tubuhnya pejal kenyal. Tiap-tiap kali bakal pingsan, seorang bakal menampar wajahnya sampai beliau kembali tersadar.“Ini kan teller di bank depan?”Mereka tertawa-tawa sambil tetap memperkosa Rida bersama beraneka posisi. Matanya basah, air mata mengalir di pipinya. Beliau dibiarkan hanya bersama mengenakan stocking sewarna bersama kulitnya. Hujan sudah mogok tapi hawa tetap demikian dinginnya. Jangannn!”, Rida sejak mulai menangis ketika ia ditelungkupkan di atas meja itu.
