Entah apa bedanya dengan ronde pertama tadi, kali ini baru beberapa menit, Pandu mulai mengerang, dan penisnya kurasakan berkedut hebat di dalam liang vaginaku.“Oh.. Toh aku sendiri juga sudah bukan gadis yang suci.“Oh iya Eliza. Bokep Montok Kurang lebih dua kali pak Edy mencoba lagi, dan akhirnya… sleb…Dengan wajah puas pak Edy kini mulai memaju mundurkan pinggulnya. Pak Edy yang dari tadi memandangiku tiba tiba berkata,“Eliza.. Keduanya adalah pilihan yang sangat sulit bagiku. “Ya sudah, sana duduk”, kata pak Gatot.Kami segera duduk, dan diam diam aku tersenyum geli. Kini liang vaginaku sudah begitu basah, dan hunjaman penis itu sudah tak begitu menyiksaku lagi sejak awal. “Jen, hati hati dong… kamu kan bisa kelihatan oleh mereka yang di dalam? Kutelan campuran semua cairan itu, dan aku sengaja menjepit penis itu dengan bibirku, kujepit dengan agak kuat. Dalam perjalanan menuju ke kelas, aku berpikir keras, apa yang harus aku lakukan.
