Teh telor. “Celana dalam Tante?”
“Hmmh”. Bokep HD “Diiiiiiiit”, rengeknya mereguk nikmat sambil merangkul leher dan punggungku dengan mesra. Saya mendengar ini terkadang jadi keluh-kesahnya pada ibuku. Entahlah, barangkali aku ini seorang *********. Karena itu perlu juga latihan lari marathon. Aku sulit mencari jawaban karena sebenarnya aku tidak pendiam. Aku sebenarnya ingin sekali seandainya Lala jadi pacarku, tapi mana bisa. “Belum Tante, bahkan melihat celana dalam perempuanpun baru sekali.” Wah berani sekali aku. Dan saat itulah kurasakan tubuh Tante Ratih berkelojotan sementara mulutnya mengeluarkan suara lolongan yang tertahan oleh tanganku. Kulihat Tante Ratih berlaku hati-hati agar jangan sampai secara tak sadar menaikkan kakinya ke sofa atau ke lengan sofa. Aku berbaring miring membelakangi dia. Katanya Tante Ratih takut tidur sendirian di rumahnya karena suaminya lagi pergi. Kubaringkan dia di ranjang, handuk yang membalut tubuh telanjang-nya segera kulepas. Setiap kali sambil menahan nikmat dia berbisik di telingaku “Jangan buru-buru ya sayang, …….. Aku membaringkan diri di sofa dan menutupi diri dengan selimut wol
>