Windy berjalan ke arahku, memutari meja sekarang. Bokep Family Kubiarkan sesaat Ratih ikut mengatur memisahkan makanan kering, keripik, pakaian dan buku-buku. Huuu huuu.” Kuangkat tangannya yang dipakainya sendiri, kuperhatikan ada lendir membasahinya dan sedikit merah. Kuangkat satu kakinya dan kunaikkan ke kursi.Kuremas pahanya. Akhirnya dibantu film dan usaha Windy itulah aku bisa mulai menyambut ajakan Windy lagi.Terasa Windy seperti ketagihan dengan apa yang diperolehnya malam Minggu ini. Kemudian disodorkan ke arahku. Kakinya sedikit terbuka pahanya. Kakinya sedikit terbuka pahanya. Windy mendesah. Lalu ia membandingkannya sebentar dengan miliknya. Kemudian diam tak bergerak, kecuali nafasnya naik turun seperti berlari kecil.Tanganku sudah diam sekarang. Lalu ia membandingkannya sebentar dengan miliknya. Kusambut.Kuraih pergelangan tangannya yang memegang gelas. “Coba kau ganti dan putar film dvdku.”
“Yang India ya?”Aku beranjak dari tempat tidur ke meja rias Ratih. Semprotan air hangat di shower yang kuarahkan ke bawah pusarnya membuatnya berteriak menggigil, bergoyang tubuhnya menggelepar, bergetar otot pahanya, tangannya dengan keras meremas pantatku.
>