aku yang salah,” katanya dengan tenang, “Karena aku teledor, tapi nggak pa-pa kok Ndik.”
Aku terkejut mendengar jawaban itu.“Ndik, Mbak Ana nanya boleh nggak,” bisik Mbak Ana mesra. Bokep Colmek ajaaa.. “Bener Mbak, Mbak Ana berani sumpah tidak akan meninggalkan Andik,” bisikku spontan karena gembira. Aku bingung, perasaanku berkecamuk antara senang dan takut, “Andik takut Mbak,” jawabku lirih. ooohh.. Tanpa pikir panjang, kusentuhkan bibirku ke bibir Mbak Ana dan aku mulai melumat habis bibir yang merah merekah dan kami saling melumat bibir. Kemudian kuciumi bibir Mbak Ana dan kuremas buah dadanya yang montok hingga Mbak Ana memejamkan matanya menahan kenikmatan. ahhh.. Beberapa saat keheningan menyelimuti kami berdua dan kamipun disibukkan dengan pikiran kami masing-masing sampai tertidur.Pagi itu aku bangun, kulihat Mbak Ana sudah tidak ada lagi di sisiku dan sesaat kemudian hidungku memcium aroma yang memaksa perutku mengeluarkan gemuruh yang hebat. “Eh…eh jangan disini Ndik, entar diliat orang kan bisa runyam.”Kemudian Mbak Ana mengajakku masuk ke kamar mandi, sesaat kemudian di dalam
>