Bagian dalamnyapun terisi segala macam perabotan yang serba mewah dan lux. Tapi Nyonya Wulandari malah mendapat kepuasan. Bokep China Perlahan namun pasti aku mulai menekan pinggulku ke bawah. Aku masukan buku tabungan itu ke dalam tas ransel, diantara tumpukan pakaian. Saya cuma menolong saja. Aku melihat Nyonya Wulandari dan sudah tidak kuasa lagi menekan gairahnya. Karena Nyonya Wulandari sedang sibuk dengan suaminya. Semula aku ragu dan hampir tidak percaya, karena langsung disuruh masuk ke dalam kamarnya. Tapi rupanya Tuhan mengabulkan keinginanku itu. Kebetulan aku perlu pembantu laki-laki. Setelah memasukkan mobil ke dalam garasi, aku bergegas ke kamar. Selembar ijazah SMP yang kubawa dari desa, ternyata tidak ada artinya sama sekali di kota ini. Beberapa kali Nyonya Wulandari memekik dan mengejang tubuhnya. Akhirnya batang penisku menembus masuk sampai ke tempat yang paling dalam divaginanya. “Kerja apa, Nyonya..?” tanyaku langsung semangat. Dan keesokan harinya, setelah mengambil semua uangku yang ada di bank, aku langsung ke stasiun kereta.
