Tidak. “Ahkk,” erangku. Bokep japan “Sekarang…,” ia mendesah lirih beberapa menit kemudian. “pejamkan matamu.”
Saat kupejamkan mataku, kenikmatan tiada tara merasukiku, kala ia menggerakkan jemarinya yang menggenggam batang kemaluanku. “Tidak, wajahmu barusan, seperti anak kecil yang baru saja memecahkan kaca jendela. Kulihat ia memandangku, masih dengan senyuman di bibirnya. Air dingin membuatku terasa lebih segar. Aku mengambil tempat satu sekat kursi dari tempat ia duduk. “Aku…aku ingin melihat..,” bisikku tanpa memandang wajahnya. Bahkan pengantinnya. Tapi kerutan di alisnya menghilang, saat lengannya terulur ke arahku. “Shall we dance?” katanya, membuat tawaku berhenti. Kutekan lagi pinggulku lebih kuat. “Thanks,” bisikku padanya. Mataku berkunang- kunang beberapa saat kemudian. Kali ini ia menarik salah satu tali bra-nya hingga terjatuh sampai ke lengan. Ia menoleh dan menatapku dengan heran. Air dingin membuatku terasa lebih segar. Saat kubuka mataku, kulihat ia menatapku.
>