Hari telah terang sebab matahari yang terjaga dari istirahat lelapnya. Bokeb “Iya sama-sama, Sell. Aku juga tidak berani untuk tidak sedikit bertanya. Terasa hangat, licin dan powerful menghisap penisku. “Gisella, mas. Kamu kok powerful bangettt… Ohhh ssshhhhh gak terbit keluar sshhhhhh dari tadiiii…” Racau Gisell. Gisell mengangguk seraya berjalan masuk ke dalam kamarku tanpa ku minta. Orang tuaku bermukim di lokasi tinggal yang di Kelapa Gading. Dengan perlahan ku tarik kondom supaya tidak terdapat cairan kenikmatanku yang tumpah.“Kamu gila…” Bisik Gisell. Aku melulu menoleh sebentar dan tersenyum.Ku angkat tubuh Gisell yang lemas tak berdaya tersebut ke kamar ku lagi. Bagaimana?” Tawarku padanya. “Kalau saya periksa sih, gak terdapat masalah apa-apa, mbak. “Aku inginkan keluar, Selll….” Ucapku berbisik pelan.Dan benar saja, sejumlah detik lantas penisku memuntahkan sperma berkali-kali. Aku juga luluh dan menerima tawarannya.Gisell memersilahkan aku masuk ke dalam rumahnya.




















