“Nggak apa-apa kalau Om nggak tau atau nggak peduli…” katanya pasrah.“Bel…”“Nggak apa-apa, Om… Ini pilihanku sendiri…”Aku tidak tahu harus berbuat apa. Dia tetap di tempat kosnya yang lama, di rumah sebelah rumahku, tapi dia jarang sekali kelihatan. Bokep Indo Viral Biarpun pekerjaan ini pasti tidak dibayar, foto-fotonya saja sudah jadi imbalan yang memadai.“Oke, udah cukup banyak nih. Iyalah. “Pa, boleh minta bantuannya nggak?”“Ada apa, sayang?”“Papa tahu temanku Belinda nggak? Foto-foto dan video yang kami ambil langsung pindah ke komputer Belinda. Aku juga malu hubungin Om setelah dijeblosin sama Om Jordy… Pasti Om jadi ga mau dekat-dekat aku lagi…” Belinda mulai terisak.Seperti dulu, refleksku adalah merangkul. Belinda bilang orang Jepang itu temannya Jordy, dan lancar berbicara bahasa kita—mungkin pengusaha yang sudah lama di sini. Seolah-olah aku telah gagal menjaga sesuatu. Aku senyam-senyum mengerti.“Oke, ayo kita mulai,” kata Belinda.“Di mana nih fotonya?”“Kayaknya kalau di balkon bagus juga,” usul Belinda.Di kamar kosnya ada balkon sempit yang menghadap samping, ke arah rumahku.




















