Kamar saya berantakan. Syukurlah Pak Freddy tidak marah dan membentak, hatiku serasa tenang kembali tetapi rasa malu belum bisa hilang dengan segera. Bokep Crot Mungkin Pak Freddy menganggap aku setuju dan langsung dia mengangkangkan kedua kakiku lebar-lebar dan duduk di hadapan vaginaku. Emang sempat dibaca semua, ya Pak?”. Pak Freddy bertanya lagi, “Sakit, Et”. Terasa nikmat sekali dan terasa tubuhku menjadi segar kembali. Penampilanku bisa dibilang lumayan, kulit yang putih kekuningan, bentuk tubuh yang langsing tetapi padat berisi, kaki yang langsing dari paha sampai tungkai, bibir yang cukup sensual, rambut hitam lebat terurai dan wajah yang oval. Kita yang cewek-cewek masih menggunakan pakaian olah raga yaitu baju kaos dan celana pendek. Pak Freddy memperingatkan, “Tahan sakitnya, ya, Et”. Tetapi tanpa disengaja aku melihat kamar Pak Freddy pintunya terbuka dan aku masuk saja ke dalam. Secara kebetulan pula Mama dan papaku mengizinkan begitu saja.




















