Semakin semangat aku mengeskplorasi payudara maya.“May, kita pindah yuk ke sofa teras… Kayaknya kurang nyaman disini. Bokep Tante Kaki jenjangnya begitu menggoda, putih, mulus, dan hampir tidak ada cacat sama sekali.Butiknya tidak terlalu besar berukuran 6X10 dengan satu lantai, terkesan mewah. Kayaknya gw bakalan betah disini, apalagi bisa deket-deket sama cewe secantik lu” kataku kepada Maya dengan sedikit mengantuk.“Dasar gombal… Gpp lagi jay, justru kayaknya gw yang ganggu tidur lu”“Ga kok… Gw males tidur lama-lama. 2 hari sudah ku lampaui. Cuma buat cobain baju aja kan?” Tanyaku.“Mau yah? Kemudian aku berkata “ya sudah siap-siap aja 3 hari lagi gw ajak lu jalan. Horny” kataku.“Iya Jay, kok jadi aneh gini yah rasanya.” Kata Maya yang kemudian ia membalikkan badannya menghadapku sambil tetap menutupi payudaranya dengan tangan.“Jangan ditutup may, biar semua beban lu keluar semua dan nikmati aja yang ada saat ini” harapku aga Maya mengekspos tubuhnya yang indah itu.Kemudian tanpa malu-malu Maya mulai melepas tangan yang menutupi payudaranya itu.




















