Mbak Lia terpekik. Suka betis Mbak. Bokep japan Menekan dan menggerak-gerakkan kepalaku sekehendak hatinya.“Jhony, julurkan lidahmuu! Aku ingin melihat erotisme di bola matamu ketika menjilat-jilat vaginaku.”Aku menengadah untuk menatap matanya. Sebagai Accounting Manager, tentu selalu ada pembicaraan-pembicaraan ‘privacy’ yang lebih nyaman dilakukan di ruang kerjanya daripada di ruang rapat.Aku merasa beruntung bila dipanggil Mbak Lia untuk membahas cash flow keuangan di dingklik sofa itu. Pada kecupan yang kedua, saya menjulurkan pengecap biar sanggup mengecup sambil menjilat, merasakan kaki indah itu. Di situlah keberuntunganku. Kucium lipatan di belakang lututnya. Aku menengadah. Aku tak ingin ada setetes pun yang terbuang. Tiba-tiba saja Mbak Tia merapatkan kedua pahanya sambil menarik rambutku.“Nanti ada yang melihat bayangan kita dari balik kaca. Mbak Lia terkejut sejenak, kemudian ia tertawa manja sambil mengusap-usap rambutku.“Rupanya kamu sudah tidak sabar ya, Jhony?” katanya sambil melingkarkan pahanya di leherku.“Hm..!”“Haus?”“Hm!”“Jawab, Jhony!” katanya sambil menyelipkan tangannya untuk mengangkat daguku.




















