Jhony!” kata Mbak Lia sambil menekan bagian belakang kepalaku. Telapak kakinya menghentak-hentak di bahu dan kepalaku. Bokep Colmek Telapak tangannya mengusap pipiku beberapa kali, lalu berpindah ke rambutku, dan sedikit menekan kepalaku agar menunduk ke arah kakinya.“Ingin tahu warnanya?” Aku mengangguk tak berdaya. Ketika melepaskan gigitanku, kudengar tawa tertahan, lalu ujung jari-jari tangan Mbak Lia mengangkat daguku. Aroma yang sedikit seperti daun pandan tetapi mampu membius saraf-saraf di rongga kepala.“Suka Jhony?”
“Hmm.. Ia selalu mengenakan blus dan rok hitam yang agak menggantung sedikit di atas lutut. Paha kanannya sudah tidak melilit leherku. Seandainya rintihan itu terdengar pun, aku tak peduli. “Jangan menunduk, Jhony. Terutama karena sikapnya yang ramah. Mungkin karena telah menduduki jabatan yang cukup tinggi dalam usia yang relatif muda, kepercayaan dirinya pun cukup tinggi untuk menyuruh seseorang melaksanakan apa yang diinginkannya.Mbak Lia selalu berpakaian formal dan tubuh nya yang indah keliatan sexsi sekali .




















