Pasti terburuburu. Aq meringis merasai sentuhan kulit jarinya. Bokep Cina ujarnya.Ia hanya mengelus tanpa tenaga. Sesekali tangannya nakal menelusup ke bagian tepi celana dalam. katanya lagi seperti iri pada Iin.Aq mengambil pakaianku. Atau mau gunting? Ke bawah lagi: Tdk. Membuatku tdk berani. katanya.Kuputuskan untuk berani menatap wajahnya. Ia tdk melanjutkan kalimatnya.Aq tersenyum. Ciut. Dari jarak yg dekat ini hawa panas tubuhnya terasa. Aq harus, harus, harus..! dia mendesah keras.Lalu ia bangkit dan pergi secepatnya.Yg.., cepatcepat berkemas. katanya melenguh.Kujilati toketnya, ia melenguh. Kedua kali ia memasukkan jari tangannya. Tetapi aq masih betah di dalam angkot ini. Matanya dikerlingkan, bersamaan masuknya mobil lain di belakang angkot. Suara yg kukenal, itu kan suara yg meminta aq menutup kaca angkot. Kemudian menyerahkan celana pantai.Mbak Iin, pasien menunggu, katanya.Majalah lagi, ah tdk aq harus bicara padanya. Aq harus memulai. Ada cairan putih di celana dalamku.Di kantor, aq masih terbayangbayang wanita yg di lehernya ada keringat.
