“Eeehhh…” erangku juga. Bokep Tobrut Aku pun sudah tidak tahan lagi untuk menumpahkan seluruh kenikmatan, segera kucabut burungku kemudian kumuntahkan di luar dengan menekan ke selangkangannya. Kukulum bibir mungilnya, kuciumi pipinya, kugigit-gigit kecil telinganya, kemudian kuciumi lehernya punuh sabar dan telaten. Aku sedang melaju kencang di jalan tol menuju arah Bogor untuk suatu keperluan bisnis. Ia pun segera duduk, sejenak dari raut wajahnya tampak keraguan terhadap situasi yang telah dialaminya. “Eeehhh…” desahnya. Aku malah balik bertanya, “Kamu ngapain kerja di sini?”
“Mom, kita kan masih perlu sekretaris, kenapa tidak dia aja kita coba.”
“Ya, boleh aja”, jawab istriku. Aku malah balik bertanya, “Kamu ngapain kerja di sini?”
“Mom, kita kan masih perlu sekretaris, kenapa tidak dia aja kita coba.”
“Ya, boleh aja”, jawab istriku. “Ah Mbak ini ada-ada aja”, kata Rini malu-malu. Tak lama kemudian cairan kenikmatannya pun sudah meleleh menyatakan kehadirannya. Ia tidak bereaksi, tapi aku langsung saja menyingsingkan CD-nya ke bawah. Ia mencegah ketika aku akan membuka CD-nya yang merupakan pakaian satu-satunya yang
