Seperti bisa dia mulai mencopoti pakaianku satu persatu, sampai CD-ku dia pelorotin juga. Bokep JAV “Papaahh… geliiii…” penisku menggesek pahanya yang mulus sehingga semakin tegang. “Pak, kok melamun?” sapanya ramah, sambil tersenyum manja. Aku sudah mempunyai pikiran buruk untuk menggodanya untuk mengobati kekesalanku pada Ningsih dan aku hampir yakin bahwa dia pun pasti menginginkan aku berbuat sesuatu yang mengasyikan padanya. Kadang-kadang rambut kemaluan Ningsih ada yang putus dan ikut termakan. Kutumpahkan semua kemampuan dan keperkasaanku untuk membahagiakan Ningsihku. “Cepeeet dooong yaang aach Mamaah capeee”, katanya dan akhirnya… “Ooogghh.. Kuat juga pikirku, mungkin berkat latihan yogaku yang cukup teratur, sehingga bisa menahan emosi dan cukup nafas. Kuarahkan mobilku kembali ke jembatan Semanggi dan belok kiri ke jalan Jenderal Sudirman dan masuk ke Hotel Sahid. Hatiku semakin merasa kesepian, dari hari ke hari aku semakin sentimentil dan sering marah-marah termasuk kepada Ningsih.
