“Duhhh, Non Amoy koq murung sich ?? Bokep Thailand Manggggggg…. “Nanti sore ya Mang, jangan lupa….”
“Iya Non…, jangan khawatir, Mang Sudin pasti nungguin Non Anita…” Mang Sudin menatap wajahku yang cantik. “PLOFFHHH… Aaaaa.hhh… ke ken kenapa dicabut mangggg….”
“TADIKAN Non Janji, maennya bakal liar kayak bondon…!!, mana nih janjinyaaaaa…., jangan kaya partai-partai politik dongggg…cuma bisa mengumbar janji doanggg….ehh begitu udah dipilih malah menyengsarakan rakyat….,nggak inget sama wong cilik…, malah sibuk menaikkan gaji pegawai negri, tapi lupa sama kami-kami ini yang selalu menderita…..”
“Aduhh…Mang koq jadi masalah partai sichhh…, masukin lagi dooonggg…., Mang Sudinnnn…., ayo dong mangggggg” aku merengek-rengek dengan manja. Mannnngggg Ouuhhhhhh….!! “Hmmmmaanggggg, akh.. HEUU.. akuuu…, sebentar, ooohhhh hentikan akkkhhhhh…..!!”tiba-tiba aku tersentak tersadar, apa yang tengah aku lakukan bersama SEORANG TUKANG BECAK diatas ranjangku, aku tersadar dan berusaha keras menghentikan gerakan penis mang Sudin yang sudah tertelan oleh vaginaku sampai sebatas leher penis. Masih terdengar suara rintik-rintik air hujan, gelap, segelap langkah pilihanku yang dibutakan oleh nafsu birahi yang liar dan binal. Mannnngggg




















