Kubantu penisnya mencari lubang vaginaku, dia memeluk bahuku, mencium pelan bibirku, dan begitu merasa sudah pas, dia menekan pelan penisnya ke vaginaku. Dia memelukku dan menarik tubuhku. Bokep Family Kami saling bertatapan lama. Tanpa dikomando, Mas Putra perlahan mendekat, aku diam saja. Tangannya meraba-raba vaginaku yang mulai basah. “Lo kok..?” kataku bingung. Dia berhenti setelah semua penisnya masuk dan mencumbu leherku yang mendongak, aku masih merasa nyeri. “Boleh..,” tantangku balik. Ditatapnya mataku sambil memegang bahu. Sambil berdiri, dia mencoba membuka celananya sendiri, aku langsung beranjak mundur dan memandang Mas Putra membuka jeans-nya. Aku meraih penisnya dan mengelus-elus pelan, sambil dia mencumbu leher dan bibirku. Aku memang egois. Tanganku memeluk punggungnya. Kali ini aku aktif mencumbunya, kami duduk berhadapan, kakinya menjulur lurus, aku duduk di atasnya memasukkan vagina ke penis, mengoyang-goyang pelan, akhirnya di merebahkan dirinya di atas rumput. “Sekarang kamu..!” perintahnya. Kami saling bertatapan lama. Dia langsung menggelar sleeping bag jadi tumpuk 3. Terasa nyeri. Baju kaosku direnggut dari kepala, begitu
