Aku pun segera melepas celana boxerku, dan menyodorkan batangku yang sudah demikian keras ke mulutnya.Santi pun tanggap dan segera mengulum kemaluanku. Bokep Cina Dia mulai mengurut otot kaki bagian bawah. Aku jadi menebak-nebak berapa ukuran bra nya. Kucium keningnya, bibirnya, lehernya, dan kulumat habis kedua putingnya.“A’, sekarang gantian dong Santi yang di atas.” dia meminta.Rupanya dia sudah mulai terangsang lagi oleh cumbuanku.“Oke, siapa takut?” jawabku sambil nyengir.Kami pun segera bertukar posisi, kali ini dia berada di atasku. Akhirnya kulepas juga celana panjangku dengan dibantu olehnya.Dia pun mulai memijit ringan dari mulai bawah kakiku. Santi pun seolah tidak mau aku tinggalkan, dia memelukku erat-erat. Aku makan dengan lahapnya, karena perutku memang sudah kelaparan sejak tadi siang. Dengan kondisi seperti ini kupikir tidak akan mungkin melanjutkan perjalanan sampai Jakarta, karena malah akan berbahaya. Hal ini membuat kemaluanku semakin keras saja. Tinggal pilih saja sama siapa. Secara otomatis aku pun menggoyangkan pinggulku menyesuaikan dengan irama yang dia buat.
