Teriakan protes dan penolakanku tenggelam di tengah-tengah sorakan yg laiin. Percuma aqu menjeriit-jeriit, akhiir-nya aqu pasrah. Bokep Jepang Ia memaiinkan ujung pentil susuku dan mencubiit-cubiitnya dgn gemas, aqu semakiin berkelojotan keenakan, dan meracau enggak jelas,“Akkkhh… teruuuss… entot aqu, entooott aqu teruuss! Shafiira nampak amat meniikm-atiinya, dan laki-laki-laki-laki yg mengerumuniinya pun demiikian. Akhiirnya aqu dan Shafiira hanya mengantar sampaii piintu. Yudhi dan Rahadi bergegas masuk, sementara Rico malah santaii-santaii di ruang tamu.“Masuk aja kalii, Shafiira, Laiil.” Ajaknya cuek.“Ngng… nggak usah, Yud.” Tolakku. Apalagii pundak Firman mulaii ditempelkan ke pundakku, dan entah sengaja atau enggak, tangan Agam menyiilang di baliik punggungku, seolah hendak merangkul. Akhiirnya aqu dan Shafiira hanya mengantar sampaii piintu. Aqu mengenaliinya sbg suara Firman.“Aqu boleh masuk, ya?” tanya Shafiira sembari melangkah masuk sedikiit.“Boleh doooong!!” terdengar koor kompak anak laki-laki darii dalam. Niikmat, Gam! Shafiira diam aja.“Shafiira! Kini, kemaluanqu suda-h diiisii lagii dgn kemaluan Benii. Meski sebenarnya wajahku cukup maniis (bukannya sombong, iitu kata kawan-kawanku…) aqu sudah lumayan lama menjomblo, 1
