Aku sengaja melakukan oral terlebih dahulu kepada Fariz, supaya nanti saat permainan utama dia tidak cepat ‘keluar’. Busyet polos amat anak ini, pikirku. Bokep Tobrut Nanti tante kasih ongkos pulang” kataku. Aku menyuruhnya terlentang. Akupun menutup pintu tanpa kukunci, toh tidak ada siapa-siapa selain kami berlima dirumah ini. Naik terus nanti tanya aja lagi sama orang disitu”, dia memberikan penjelasan panjang lebar. Setelah terlihat jelas kemaluanku yang telah basah dari tadi, kutunjukan klitorisku dengan kedua jari telunjuk. Akupun mengambil tas kecilku. Beda ya sama masturbasi”, jawabnya polos. “Mau ngapain lo?”, tanya Vina setengah berbisik kepadaku. “Aku juga ga rugi dianterin kamu”, jawabku singkat lalu kembali mengulum penis Fariz.Setelah penis Fariz bersih dari sperma kamipun berbaring terlentang tanpa pakaian.,,,,,,,,,,,,,,,, Kini Fariz telah tahu apa yang harus dilakukan. Aku pikir toh nanti bisa tanya sama orang di jalan.Sesampainya di B, aku mulai mengikuti petunjuk SMS V untuk menuju ke rumahnya, tapi…jalanan di kota B ini sangat membingungkan.
