“Omi. “Omi. Bokeb Gila, pingin tertawa dan kaget bercampur.– Akhirnya aku lari kebelakang, ketoilet. “Kamu kenapa sih Be? Kami berganti posisi, waktunya aku diatas. “Enggakk.” Jawabku singkat. Akhirnya entah dari mana awalnya, aku dan Damar sdh berciuman. Sama seperti pertama, sedikit susah dimasukkan, tp aku tdk menyerah, aku makin membenamkan meqiku pada penisnya. Tp, aku selalu merasa kasihan pada mereka yg selalu dipenuhi masalah dalam hidupnya.– Akhirnya, aku buka akun facebook lama ku, ku cari-cari orang yg ku kenal, dan tiba-tiba ada 1 pesan inbox, ternyata itu mantanku. Kadang pingin pergi dari mereka semua. Kadang aku jengkel dan merasa tak adil punya teman yg egois sendiri. Kami saling panggut bibir dan bertukar air liur. “Ya sebentar aja, ntar keburu ada temen-temen.” Jawabnya.Dgn santai aku berkata“Hmmm, Mar, aku ini manusia, bukan sexdoll, aku juga butuh dipuaskan, bukan cuma memuaskan. “Ooo.” Jawabku singkat.Damar menciumi telinga dan leher ku, dia berusaha merangsang ku.“Be, yuk kekamar.” Ajak Damar.




















